Rahim Pengganti

Bab 171 "Coklat Cinta"



Bab 171 "Coklat Cinta"

0Bab 171     
0

Coklat Cinta     

Hari demi hari dilalui oleh Gina dengan banyak rintangan terlebih saat ini diri nya harus bolak balik rumah sakit dan kampus. Untunglah dia memiliki para sahabat yang begitu perhatian akan diri nya, sudah hampir 1 (satu) bulan lama nya mereka praktek di rumah sakit tersebut.     

Usia kandungan Gina yang sudah memasuki usia ke 18 Minggu membuat wanita itu sering kali merasakan lelah, identitas Gina sebagai seorang istri akhir nya di ketahui oleh orang orang, dan hal itu tidak membuat mereka semakin menjauh. Para dokter muda tersebut, semakin mencoba mendekati Gina, bahkan ada yang secara terang terangan memberikan banyak hadiah kepada ibu hamil tersebut.     

Semua nya melakukan hal itu dengan dalih demi bayi yang ada di dalam kandungan Gina, sudah banyak hal yang dilakukan oleh Gina untuk menolak semua pemberian mereka namun, masih sama mereka selalu saja tidak mau mendengarkan ucapan yang dilontarkan oleh wanita hamil itu.     

"Lo beneran mau jaga malam Na?" tanya Sekar. Wanita itu kaget, dengan ucapan dari Gina yang tiba tiba tidak mau pulang padahal waktu sudah sore. Gina menganggukkan kepala nya, setelah berdiskusi dengan dokter kandungan akhir nya Gina juga bisa merasakan jaga malam seperti para teman teman nya lain nya. "Gak apa apa kak, kemarin aku udah konsultasi dengan dokter. Kata nya sih, boleh asal jangan terlalu sering dan juga konsumsi air putih saja yang banyak. Maka nya aku mutusin buat jaga malam aja, hari ini pengen gitu ngerasain gimana rasa nya jadi kalian," ucap Gina.     

Mendengar hal itu hanya direspon oleh Sekar dengan gelengan kepala nya wanita itu itu tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Gina. Ibu hamil itu selalu bisa melakukan segala cara yang sering membuat orang lain ketakutan dengan apa yang diperbuat. Kedua nya lalu kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda sebelumnya, Gina mengecek laporan kesehatan seorang pasien yang kemarin dirinya observasi.     

Wanita itu mulai mengecek semua hal secara baik dan pelan pelan supaya hasil yang didapatkan benar benar sesuai prosedur yang ada, Gina juga tak lupa memberikan beberapa hal yang harus dirinya ambil, ibu hamil itu juga terlihat sangat serius dengan laporan tersebut. Suara pintu terbuka membuat Gina dan juga Sekar yang ada di dalam ruangan tersebut menoleh ke arah pintu. Di sana ternyata sudah ada dua orang wanita yang tiba tiba datang ke ruangan mereka.     

"Ada apa ya suster?" tanya Sekar dengan senyum yang mengembang.     

Kedua suster tersebut saling tersenyum satu dengan yang lainnya ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Sekar. Hingga akhir nya mereka menyampaikan maksud dan tujuan mereka datang ke ruangan tersebut. Gina yang tidak tahu mengenai apa yang terjadi sebelum nya hanya menatap bingung ke arah mereka semua sedangkan Sekar yang sering menghadapi penggemar Dewa hanya geleng geleng kepala.     

Setelah kedua wanita itu keluar dari ruangan tersebut Gina lalu mendekat kearah Sekar Wanita itu sangat kepo dengan apa yang diri nya tidak tahu sebelum nya, melihat sikap ingin tahu yang dilakukan oleh Gina membuat Sekar memanfaatkan hal tersebut. Sekarang mulai seolah tidak melihat keberadaan Gina yang sudah sejak tadi berada di samping nya.     

Ibu hamil itu sedikit kesal dengan apa yang dilakukan oleh Sekar, sedangkan sekarang yang sudah menahan tawa nya sangat lucu melihat ekspresi wajah yang ditampilkan oleh Gina.     

"Nanti lo, tanya sendiri deh sama mereka. Setelah mereka datang nanti," ucap Sekar.     

Mendengar hal tersebut membuat Gina memasang wajah cemberut nya ibu hamil itu tidak suka dengan ucapan yang dilontarkan oleh Sekar. Sikap kepo di dalam diri Gina memang seringkali membuat mood wanita itu naik turun, tak lama kedua pria yang sudah sejak tadi ditunggu oleh mereka akhir nya masuk ke dalam ruangan tersebut. Dewa dan Akbar langsung saja masuk dan mendekat ke arah kedua wanita tersebut. Melihat cara pandang Gina membuat banyak pertanyaan yang timbul di kepala Dewa.     

"Jelasin dong ada apa sama dua suster yang baru saja masuk ke sini tadi," ucap Gina. Mendengar hal yang baru saja diucapkan oleh Gina membuat Dewa melotot dengan begitu tajam pria itu kaget dengan apa yang diucapkan oleh Gina. Sedikit ada perasaan yang lega di dalam hati Dewa ketika tidak bertemu dengan kedua orang tersebut. Dewa bukan nya menjawab melainkan itu duduk di tempat tersebut. Lalu memejamkan mata nya melihat hal itu membuat Gina sedikit kesal. Ibu hamil itu lalu kembali duduk ke tempat nya dengan wajah yang cemberut Akbar dan juga Sekar hanya bisa melihat tingkah kedua sahabat nya itu dengan geleng geleng kepala.     

Sekar yang tidak ingin melihat sepupu nya itu cemberut lalu mulai mendekati Gina dan membisikkan beberapa hal yang membuat Gina terkejut dengan apa yang didengar nya sedangkan Dewa yang tak jauh dari mereka tiba tiba membuka mata nya dan menelisik kedua orang yang sedang berbisik bisik disana. Sekar mulai menjelaskan apa saja yang sering terjadi ketika mereka jaga malam dan hal itu membuat Dewa kesal terhadap apa yang diucapkan oleh Sekar.     

"Jadi Om Dewa punya gebetan baru di rumah sakit dan enggak mau kasih tahu buna oke baiklah ah Bunda bakalan bilang sama eyang Uti ah," ucap Gina sembari menirukan suara anak kecil. Mendengar apa yang diucapkan oleh Gina membuat tewas seketika langsung melotot dengan tajam jika sang Ibu tahu maka habislah diri nya Dewa langsung menatap ke arah Gina lalu beranjak dari tempat duduk nya.     

Melihat hal itu membuat Gina berusaha menahan tawanya apalagi ketika melihat ekspresi Dewa yang begitu kaget, "Jangan sampai ibu tahu, bisa gila gue kalau ibu tahu semua nya. Bukan hanya kebahagian gue nanti nya yang bermasalah tapi, bisa aja masa depan gue," ucap Dewa. Melihat wajah Dewa yang seperti ini, membuat Gina berusaha menjahili adik ipar nya itu.     

Hingga sebuah ide jahil, muncul dan segera Gina mulai melakukan nya. Dewa hanya bisa pasrah, sedangkan kedua orang lain nya yang ada di dalam ruangan tersebut hanya menahan tawa ketika melihat ekspresi wajah dari Dewa saat ini.     

***     

Untuk pertama kalinya Gina mulai menjalankan tugas nya sebagai dokter praktek di rumah sakit ini untuk tugas jaga malam. Bersama dengan Akbar ibu hamil itu mulai melakukan piket yang sering dilakukan oleh teman teman nya.     

Setiap orang yang melihat keberadaan Gina mereka semua menyapa dan tersenyum kearah ibu hamil tersebut. Sikap ramah yang sering dilakukan oleh Gina membuat orang orang yang ada di sana begitu senang dengan Gina. Saat melewati bangsal mawar dokter yang memang sejak awal memendam perasaan dengan Gina menghentikan jalan mereka berdua.     

"Wah, malam ini, ada bidadari yang jaga ternyata," ucap dokter tersebut. Akbar bisa melihat, bagaimana perubahan raut wajah Gina yang sudah merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang tersebut, segera Akbar memberikan sebuah alasan.     

"Misi dokter, kami harus kembali ada hal yang penting," ujar Akbar. Baru saja dokter tersebut, ingin menghalangi namun, terhenti ketika seorang rekan nya memanggil. Sepanjang jalan menuju ruangan mereka, Gina terus menggenggam tangan Akbar dengan begitu erat dan hal itu bisa di rasakan oleh Akbar bahwa sahabat nya itu tidak nyaman. "Lo nggak usah takut, kita udah di sini, semua akan baik baik saja," jelas Akbar. Gina menganggukkan kepala nya, wanita itu sedikit bernafas lega ketika melihat bahwa mereka sudah sampai di ruangan nya.     

Setelah sampai di ruangannya Gina langsung bercerita tentang kejadian yang terjadi oleh mereka baru baru ini. Dan hal itu tampak membuat mata Dewa melotot dengan sangat tajam wanita itu lalu mengatakan kepada Gina untuk tidak melakukan apapun dan interaksi yang berlebihan dengan beberapa dokter muda yang ada. Gina gila juga diperingatkan untuk selalu bersama Dewa atau Akbar atau Sekar saat melakukan apapun.     

"Pokok nya lo harus sama kita kalau lagi di rumah sakit lo nggak boleh sendirian Gue udah bilang kan kalau para dokter itu ada yang suka sama lo melihat mereka gangguin lo Padahal mereka udah tahu bagaimana status lo yang sebenar nya."     

Gina menganggukkan kepala nya kali ini dia setuju dengan apa yang diucapkan oleh para sahabat nya karena dokter sebut sudah di luar batas nyaman menurut Gina. Keempat nya lalu melanjutkan mengerjakan beberapa laporan yang memang harus selalu mereka kerjakan setiap hari nya.     

Hari ini hanya ada mereka berempat karena Acha, sejak siang tadi sudah izin untuk pulang lebih awal hal itu dikarenakan karena ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh wanita itu demi menyambut hari pernikahan mereka. Dewa sore tadi sedikit galau saat mendengar dan melihat langsung bagaimana kedekatan antara Acha dan juga dosen mereka yaitu Atha. Sangat sulit bagi dewa untuk menutupi bahwa diri nya merasa tidak nyaman dengan hal tersebut namun mau bagaimana lagi semua sudah menjadi takdir diri nya. Dewa terlalu mengulur ngulur waktu hingga akhir nya dia tidak bisa mendapatkan hati wanita yang begitu tulus dengan nya.     

Ketika mereka sedang mengerjakan beberapa laporan Ayah Bian dan juga bunda Carissa tiba tiba saja datang ke rumah sakit. Kedua orang tersebut segera masuk ke dalam ruangan tempat Gina dan teman teman nya berkumpul.     

"Loh, ayah sama bunda ngapain di sini?" tanya Gina kaget.     

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Gina membuat Ayah Bian hanya menatap anak nya itu dengan kesal. Pria itu lalu berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut namun bukan menemui Gina melainkan mengarah ke arah Sekar melihat hal itu membuat Gina kaget dari syok sedangkan yang ada di sana tersenyum dengan tingkah laku Ayah Bian yang ngambek karena pertanyaan dari Gina.     

"Ayah kamu itu, rindu kata nya sama anak gadis nya ini. Eh tapi anak gadis nya malahan bikin ayah nya ngambek," ujar bunda Carissa.     

Mendengar ucapan sang Bunda membuat Gina langsung mendekat ke arah ayah nya wanita hamil itu mulai bermanja dengan sang ayah. Bian seketika merindukan anaknya pria itu lalu mengajak sang istri untuk pergi menemui Gina terlebih sebelum nya biar juga menghubungi melodi entah apa yang terjadi pada wanita dan pria kedua nya mereka tiba tiba saja menghubungi anak anak nya dengan dalih kangen.     

Ketika ia Bian dan juga Gina sedang bermain ceria di sofa yang lainnya saat ini sedang menikmati olahan daging ikan yang di campur kan dengan sedikit ayam makanan yang selalu menjadi favorit mereka ketika berkunjung ke rumah Gina saat masa masa di awal kuliah dulu titik makanan tersebut selalu saja menjadi favorit mereka semua bahkan pernah suatu ketika Gina dengan sengaja meminta sang Bunda untuk membuatkan makanan tersebut dan membawanya ke kampus agar bisa dicicipi kembali oleh sahabatnya tersebut.     

"Masakan Bunda selalu enak tidak ada dua nya."     

"Iya dong masak kan Bunda gue siapa lagi emang nya elu yang cuman bisa makan gratis aja," sindir Gina. Mendapat sindiran tersebut bukan nya membuat Akbar tersinggung atau marah pria itu malahan cuek dengan apa yang diucapkan oleh Gina. Mereka semua memang sudah seperti ini tidak pernah menanggapi satu dengan yang lain nya karena mereka tahu apa yang diucapkan oleh salah satu dari mereka hanya bermain main saja.     

Melihat Akbar dan juga Dewa yang begitu lahap memakan makanan tersebut membuat Bunda Carissa begitu senang, wanita itu juga mengatakan untuk mereka semua menghabiskan makanan tersebut. Ketika Gina sedang asyik memakan makanan yang diberikan oleh sang Bunda tiba tiba saja handphone nya berdering dan ketika diri nya melihat nama siapa yang ada di sana senyum bahagia mengembang dari bibir nya.     

"Bunda Ayah kalisangka telepon dulu ya," ucap Gina. Kedua nya lalu menganggukkan kepala nya, dan Gina segera berjalan ke arah jendela. Di sana lah wanita hamil itu, mengangkat telpon nya.     

"Bucin di mulai," sindir Akbar.     

Ayah Bian dan juga bunda Karisa bingung dengan apa yang diucapkan oleh Akbar melihat hal itu Sekar lalu menjelaskan kenapa Akbar mengatakan hal tersebut. Setelah mendengar penjelasan Akbar dan juga Sekar kedua orang tua Gina tersenyum bahagia setidaknya anaknya itu tidak merasakan sedih ketika ditinggal oleh sang suami dinas di luar kota.     

"Bunda tau enggak kalau Gina udah dapat telepon sama Pak tentara bisa bisa lama banget mulai antar nanti mereka senyum senyum sendiri ngebucin banget tapi setelah pak tentara nggak nelpon. Udah berapa hari nggak hubungi mulai galau Akbar aja lihatnya geli tau nggak Bunda apalagi ginaya.     

Mendengar hal itu hanya membuat kedua orang tua tersebut tertawa bahagia terlebih Carissa yang melihat senyum di wajah anaknya tersebut. Wanita itu masih saja sering menyesal dengan apa yang mereka lakukan namun, balik lagi ketika melihat anak nya begitu bahagia dengan pernikahan tersebut membuat Carissa sedikit lebih menerima semua hal yang terjadi. Bukan hanya Carissa saja yang merasakan sesuatu hal yang tidak enak tapi juga Bian pria itu masih saja memikirkan apakah keputusan nya untuk sang anak sampai detik ini adalah hal yang terbaik atau tidak itulah kenapa biar selalu saja memperingatkan Daffa untuk selalu menjaga anak nya tersebut.     

Perbincangan antara Daffa dan juga Gina tidak lama seperti sebelumnya panggilan tersebut harus diputuskan Bukarena Daffa ternyata sedang dipanggil oleh komandan nya untuk berkumpul panggilan tersebut Lalu dimatikan Gina kembali mendekat ke arah ayah dan juga bunda Karisa yang saat ini sedang duduk di dekat Akbar. Tak lama kemudian kedua orang tua Gina lalu pamit mereka segera meninggalkan ruangan tersebut apalagi hari sudah semakin larut.     

Gina bersama dengan Dewa Sekar dan Akbar mengantar kedua orang tua Gina menuju lobi keempatnya juga sekalian ingin mengunjungi IGD seperti biasa di depan sebagai salah satu kegiatan yang sering mereka lakukan.     

***     

Pagi hari nya setelah mereka selesai dengan beberapa laporan keempat nya lalu pamit untuk pulang, sebelum pulang mereka berempat pergi mencari lontong sayur makanan yang ingin diinginkan oleh bu hamil tersebut. Seperti biasa jika Gina menginginkan sesuatu maka mereka semua akan dengan senang hati mengantar ibu hamil tersebut seperti semalam tiba tiba saja Gina ingin makan lumpia basah untunglah ojek online masih ada dan mereka lalu memesan apa yang diinginkan oleh ibu hamil tersebut. Saat makanan tersebut datang Gina hanya memakan 2-3 suap saja selebihnya Akbar dan Dewa lah yang memakan nya.     

Mobil yang dikendarai oleh Dewa Sudah sampai di sebuah tempat sarapan pagi yang di mana menjual lontong sayur dan beberapa makanan untuk sarapan pagi titik keempatnya segera turun dari dalam mobil Akbar langsung memesan makanan yang diinginkan oleh ibu hamil tersebut.     

Bukan hanya satu atau dua makanan yang diinginkan oleh Gina namun melainkan ada beberapa makanan yang disantap dengan begitu lahap oleh ibu hamil tersebut. Melihat nafsu makan Gina yang luar biasa membuat ketiga temannya hanya bisa geleng geleng kepala saja.     

Mereka makan dengan begitu lahap apa lagi Gina yang sejak kemarin menginginkan lontong sayur dan akhirnya baru sempat memakan makanan tersebut hari ini.     

Ketika mereka sedang asyik makan tiba tiba beberapa orang menghampiri tempat duduk mereka melihat hal itu seketika Dewa langsung melotot dengan tajam beberapa orang yang menghampiri mereka adalah suster yang ternyata sibuk mencari cari alasan untuk bisa dekat dengan Dewa.     

"Aduh sepertinya jodoh tiba tiba bertemu dengan Dokter Dewa disini ya ampun rasa nya senang sekali."     

Mendengar hal itu tiba tiba saja membuat nafsu makan Dewa seketika menjadi menurun hal itu terjadi karena pria itu tidak suka mendengar apa yang diucapkan oleh suster tersebut.     

"Boleh duduk di sini nggak?" tanya gadis itu.     

Mendengar hal itu Sekar seketika langsung menjadi mode galak bahwa saat ini mereka tidak mau ada orang lain yang bergabung dengan mereka oleh Sekar seketika membuat raut wajah dari susu tersebut berubah namun, Sekar tidak peduli dengan hal itu. Dengan wajah cemberut mereka lalu meninggalkan warung tersebut terlihat dengan sangat jelas bahwa para suster tersebut tidak menyukai apa yang diucapkan oleh Sekar.     

"Fans lo barbar banget sih Dewa astaga kok bisa ya mereka bertingkah seperti itu ya ampun," ledek Akbar.     

Mereka lalu melanjutkan sarapan mereka bersama. Setelah selesai Dewa lalu membawa mobil nya tersebut ke rumah Gina mereka sepakat untuk mengantar ibu hamil itu lebih dulu meskipun Gina menolak karena dirinya ingin ikut mengantar Sekar dan juga Akbar tapi lagi lagi karena Gina baru saja selesai dari jaga malam dan mereka tidak ingin ada sesuatu hal yang tidak baik terjadi kepada ibu hamil tersebut maka dengan sangat tegas Dewa dan juga Akbar serta Sekar mengambil keputusan meskipun Gina saat ini tidak suka dengan hal tersebut.     

Sepanjang jalan ibu hamil itu mulai melontarkan banyak ucapannya karena tidak suka dengan keputusan sepihak dari mereka sedangkan mereka semua hanya tersenyum dan menatap Gina dengan wajah pasrah mau seperti apapun yang dilakukan oleh Gina maka mereka tidak akan pernah menuruti keinginan ibu hamil tersebut bukan karena mereka tidak ingin zina ikut dengan mereka namun karena amanat yang diberikan oleh Daffa supaya menjaga Gina dan calon anak mereka dengan baik baik saja.     

"Thanks ya, lo semua hati hati. Jangan ngebut, ntar kalau udah sampai kabarin gue," ujar Gina.     

Mereka semua lalu menganggukan kepalanya dan Dewa segera menjalankan mobil tersebut meninggalkan area rumah dinas milik Gina.     

***     

Siang harinya Dina yang tidak pergi ke rumah sakit karena libur setelah jaga malam pergi mengunjungi sebuah butik di mana sudah sejak beberapa hari yang lalu berjanji dengan pemilik butik tersebut. Selama di perjalanan Gina juga membalas pesan dari suaminya tersebut beberapa hari ini sinyal di tempat Daffa cukup baik, sehingga membuat kedua nya dengan sangat mudah saling memberikan kabar.     

Setelah sampai di butik tersebut, Gina langsung menemui sahabat nya. Hari ini Gina dan Sekar akan fitting baju untuk sebagai pengiring pengantin Acha nanti. Gina langsung saja diajak oleh karyawan, tersebut untuk masuk ke dalam sebuah ruangan di mana sudah ditunggu oleh beberapa orang lain nya.     

Dina langsung diberikan beberapa bentuk baju yang akan digunakan oleh mereka nantinya.     

"Yang ini cocok buat kita," ujar Sekar.     

Gina menganggukkan kepala nya, wanita itu setuju dengan apa yang diucapkan oleh Sekar. Mereka lalu, mulai fitting baju tersebut, setelah hampir dua jam lama nya akhirnya mereka semua selesai dengan urusan tersebut.     

"Kita makan dulu ya," ajak Acha. Keduanya langsung saja menganggukkan kepalanya tidak ada penolakan sedikitpun dari Gina ataupun Sekar titik apalagi ibu hamil itu sudah sejak tadi menahan rasa lapar mereka lalu pergi ke sebuah restoran seafood yang menjadi tempat andalan mereka jika pergi ke daerah ini. Ketika sampai di restoran tersebut mereka tidak sadar jika ada beberapa kelompok pria yang menatap ke arah mereka ketika mereka sudah duduk dengan nyaman tiba tiba saja pria tersebut menghampiri mereka semua.     

"Hallo," sapa nya. Gina terkejut ketika melihat siapa orang tersebut pria itu adalah salah satu dokter yang berusaha mendekati dirinya meskipun dengan sangat jelas Gina sudah memperlihatkan statusnya sebagai seorang istri. Tapi tetap saja pria tersebut dengan keras kepalanya berusaha mendekati Gina.     

Ketika dokter tersebut ingin mengucapkan sesuatu tiba tiba Akbar dan juga Dewa datang, dan hal itu ternyata di urungkan oleh dokter tersebut. Apalagi di tambah dengan kedatangan Atha, semakin membuat pria itu mundur.     

Melihat ekspresi yang ditampilkan membuat ketiga, wanita itu menahan tawanya. Mereka lalu, melanjutkan pesanannya, Dewa mengeluarkan sebuah coklat dari dalam saku nya dan memberikan kepada Gina.     

"Apaan ini?" tanya Gina.     

"Lo buka aja sendiri, gue cuma nggak habis pikir aja. Sama pengirimnya," ujar Dewa.     

Gina langsung membuka, kotak tersebut wanita hamil itu tersenyum ketika melihat apa yang menjadi isi dari kotak tersebut, coklat yang begitu dirinya inginkan.     

"Hallo istriku, semoga kamu suka dengan hadiahnya ya. Ini coklat cinta loh, karena coklat tersebut aku berikan dengan penuh cinta dan kasih sayang. I love you buna."     

Senyum di bibir Gina terbit, ketika membaca setiap kata yang terukir indah dari pesan tersebut.     

###     

Selamat membaca dan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.